gerakan iqro'

Manusia Pembelajar Sejati; Demi Pena dan Apa-Apa yang Dituliskannya

 
Other things
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Other things
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Other things
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Other things
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Other things
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
MENYINGKAP RAHASIA CINTA
Senin, 17 Januari 2011
MENYINGKAP RAHASIA CINTA
Oleh: Arief Kurniawan

Segala puji bagi sang pencipta. Demi puji-pujian yang tak terungkap oleh lidah, kepada manusia yang terlahir dengan cinta dan kebaikan. Allah memberi cahaya kebijaksanaan untuk kebahagiaan jiwa, Dia juga menganugerahkan sinar di wajah dan bulu lentik di mata. Setiap kehidupan berada dibawah kendalinya. Dia menebar permata yang berkilai dan tak ternilai harganya.
Rasa syukur di hati sudah sepantasnya terucap kepada-Nya yang membentuk singgasana surga nan gemerlap. Dia mengatur dunia sedirian, Dia yang dalam kegelapan hatimu menyinarkan cahaya yang tak terlihat. Dia menganugerahi manusia keteguhan hati untuk berdo’a dan beribadah kepanya-Nya. Hanya kepada-Nya kutujukan puji dan syukur atas segala segala nikmat.
Manusia tercipta dengan komposisi rasa yang begitu beraneka. Begitu banyaknya kita seakan lupa akan hal yang mendasar pada rasa itu. Dari mana datangnya rasa, dari mana datangny cinta? Dalam sebuah Hadist Rasulullah SAW bersabda: ”sesungguhnya dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika sehat, seluruh tubuh pun suhat dan jika ia sakit seluruh tubuh pun sakit. Itulah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Abu Hurairah ra berkata: ”hati adalah raja dan anggota badan sebagai bala tentaranya. Bila rajanya baik, baik pula pasukannya.”
Senada dengan itu, Robert Frager dalam bukunya Heart, Self and Soul menggambarkan hati dengan sangat indah. Ia mengatakan: ”Hati adalah kuil yang Tuhan tempatkan dalam diri setiap manusia, sebuah kuil untuk menampung percikan Ilahi dalam diri kita. Kuil dalam diri kita ini lebih berharga kuil tersuci sekalipun di muka bumi. Karena itu melukai hati manusia lebih besar dosanya dari pada merusak tempat suci di dunia ini.” Karena hati adalah sentral dari aktivitas keseharian kita. Dengan hati manusia bisa merasakan pahit manis kehidupan dunia, begitu pula juga merasakan keagungan cinta. Rasa itu begitu indah dan memesona. Sulit diungkapkan dengan kata-kata namun gejolak dan getarannya sungguh dahsyat terasa.
SaudaraQ, Cinta adalah suatu tema abadi yang tidak lekang oleh panas, dan lapuk oleh hujan. Cinta menghadirkan inspirasi bagi para filosof, sastrawan, seniman, komponis, untuk menciptakan karya-karya kreatif, bahkan beberapa karya kreatif mereka itu menjadi mahakarya abadi.
Sebagai manusia biasa, kita tidak dapat memungkiri rasa cinta. Cinta memang aneh, kalau sudah dimabuk cinta, maka sang pencinta rela mati untuk yang dicintai, rela mengorbankan apa saja demi yang dicintai, rela melakukan perbuatan-perbuatan diluar batas nalar, dan seringkali manusia pencinta bisa melakukan dan menelorkan kreatifitas diluar batas semata-mata untuk yang dicinta.
Kata pujangga: Cinta letaknya di hati, meskipun tersembunyi, namun getarannya jelas sekali. Ia mampu mempengaruhi fikiran sekaligus mengendalikan tindakan kita sehingga kadangkala kita melakukan hal terbodoh tanpa kita sadari. Cinta dimulai dengan senyuman, tumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata. Mencintai adalah masalah yang penting bagi manusia. Bila kita mampu mengurai cinta, maka hakekat cinta akan berubah menjadi sesuatu Itulah kenyataan cinta.
Dibanyak waktu dan peristiwa Orang slalu berbeda mengartikannya
Tak ada yang salah tapi tak ada yang benar dan sempurna penafsirannya Karena cinta selalu berkembang Ia seperti udara yang mengisi ruang kosong
Cinta juga seperti air, yang mengalir ke dataran yang lebih rendah Tapi ada satu yang bisa kita sepakati bersama Bahwa cinta akan membuat kita berbuat lebih sempurna Cinta akan membawa sesuatu menjadi lebih baik Mengajarkan pada kita
Manusia terlahir dengan jasmani dan ruhaninya. Didalamnya terkumpul dua unsur yang selalu bersandingan, entah itu bersanding dengan satu hal yang sejalan dengannya atau bahkan mungkin bersanding dengan sifat-sifat yang menjadi kebalikannya. Sungguh Maha Besar Allah Subhanahu wa Ta’ala yag telah menciptakan kita dalam bentuk yang sempurna.
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (Ali ‘Imran: 14)
Asy-Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’di dalam tafsirnya mengatakan: “Allah memberitakan dalam dua ayat ini (Ali ‘Imran: 13-14) tentang keadaan manusia kaitannya dengan masalah lebih mencintai kehidupan dunia daripada akhirat, dan Allah menjelaskan memberitakan bahwa perbedaan yang besar antara dua negeri tersebut. Hal-hal tersebut (syahwat, wanita, anak-anak, dsb) dihiaskan kepada manusia sehingga membelalakkan pandangan mereka dan menancapkannya di dalam hati-hati mereka, semuanya berakhir kepada segala bentuk kelezatan jiwa. Sebagian besar condong kepada perhiasan dunia tersebut dan menjadikannya sebagai tujuan terbesar dari cita-cita, cinta dan ilmu mereka. Padahal semua itu adalah perhiasan yang sedikit dan akan hilang dalam waktu yang sangat cepat.”
Ibnul Qayyim mengatakan: “Cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri” begitulah cinta, semakin orang memaknainya semakin tidak jelas pula apa hakikat cinta yang diinginkan dan yang diangankannya.
Cinta pada anak, ketika kecil disayang, dilindungi tetapi ketika dewasa meninggalkan kita untuk mengarungi hidupnya sendiri dan akhirnya mereka mati. Cinta pada istri sang kekasih hati, ketika masih pacaran, seolah-olah dunia hanya milik kita berdua. Penuh gairah, penuh sensasi, penuh gejolak yang menggelegak. Ketika tua menjadi sering bertengkar karena persoalan-persoalan sepele, yang semula sang cantik, segar, berkulit halus, menjadi keriput. Yang semula sexy dan menyegarkan menjadi gemuk penuh timbunan lemak. Suka ngatur dan perintah-perintah tiada henti bagai bom Israel di jalur Gaza, dan akhirnya sang isteri yang dicintai setengah matipun juga mati.
Cinta pada pangkat dan jabatan, agar gampang, contohnya adalah perjalanan karir seorang militer, muda cerdas masuk AKABRI, lulus berpangkat letnan dua, karena prestasi bagus dan dekat dengan atasan, promosi lancar, pangkat melesat dan jabatan strategis selalu didapat, mulai kapten , kolonel, Jendral bintang satu, dua tiga, empat bahkan bintang lima, ternyata mati juga karena gerogotan penyakit sang Jendralpun juga mati.
Cinta pada ilmu, sejak kecil selalu ranking disekolah, mencintai ilmu melebihi segalanya, rela bekerja keras mengorbankan waktu bermain-main, rela berkaca mata tebal minus delapan, rela mengorbankan waktu remaja yang ceria dan suka hura-hura, dia tekun, masuk perguruan tinggi ternama, lulus Summa Cumlaude, melanjutkan sekolah ke manca negara, di perguruan tinggi terkenal dunia, menjadi imuwan yang berwibawa, jadi Professor – pensiun - pikun dan mati juga.
Cinta diri sediri, pada dasarnya manusia hanya mencintai diri sendiri, dan diri sendirilah yang menjadi subyek orang lain, masyarakat adalah obyek untuk memenuhi kecintaan pada diri itu. Ketika muda gagah perkasa, atau cantik jelita, sehingga membuat patah hati sang perjaka atau sang perawan dengan jumlah berjuta-juta, dewasa, menjadi matang dengan suara lantang penuh wibawa, bertubuh kekar penuh otot bak olahragawan Binaraga, berjalan dengan gagah, berkarir cemerlang, ketika sang usia tua telah datang menjelang, si gagah menjadi loyo dan lamban, si suara lantang menjadi gemetar ketika bicara, si gagah menjadi terbungkuk-bungkuk dan tertatih-tatih ketika berjalan, tua, sendiri karena telah ditinggal anak dan istri, ditinggal kerabat dan sahabat dan selanjutnya, mati.
Ternyata cinta anak, cinta istri atau suami, cinta pangkat atau jabatan, cinta diri, cinta dunia, cinta, cinta , cinta, semuanya semu dan menipu dan semuanya akan mati. Ternyata mencintai yang abadi, mencintai hakekat sejati, mencintai Sang Maha Pencinta, adalah hakekat cinta, hancur, luluh bersimpuh dan sujud menyatu dan menyerah secara total pada sang maha pencinta. Itulah cinta sejati.
Kita sadar dan mengakui bahwa mencintai adalah realisasi dari ajaran al-Qur’an, yang mana pengutusan Nabi Muhammad SAW merupakan rahmat dan wujud kasih sayang Allah SWT atas Alam Semesta, “Tiadalah Kami mengutusmu (Wahai Muhammad) melainkan sebagai rahmat (Ku) atas Alam Semesta” (QS Al-Anbiya’: 107) Ayat di atas sekaligus menjelaskan tujuan dari diutusnya Muhammad SAW sebagai Rasul dan Nabi, yaitu memanifestasikan kasih Allah SWT ke seluruh penjuru semesta.
Di dalam hadits lainnya diriwayatkan Rasulullah saww bersabda, ”Demi Yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, tidaklah masuk Surga kecuali orang yang memiliki rasa kasih sayang.”
SaudaraQ, Cinta karena Allah adalah kecintaan yang paling tinggi. Cirinya adalah orang yang tidak memaksakan kehendaknya. Islam tidak melarang atau mengekang manusia dari rasa cinta tapi mengarahkan cinta tetap pada rel yang menjaga martabat kehormatan, baik wanita maupun laki-laki. Kalau kita jatuh cinta harus hati-hati karena seperti minum air laut semakin diminum semakin haus.
Bila cinta itu benar, pasti akan nampak pengaruhnya pada anggota tubuh. Anda akan melihat seseorang yang benar-benar mentaati Allah dan mengikuti Rasul-Nya Shalallahu 'Alaihi Wasallam maka ia akan beribadah dengan betul kepada Allah, merasa nikmat dan bersegera mengerjakan segala sesuatu yang disenangi Allah, baik berupa perkataan ataupun perbuatan.
.Siapa yang mengaku cinta kepada Allah dan tidak merasa seirama dengan-Nya itu adalah kesalahan terbesar. Allah mensyaratkan alamat (tanda) cinta kepada Allah adalah mengikuti (ittiba) kepada nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam, sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya: "Katakanlah (Muhammad) jika kamu sekalian mencintaai Allah, maka ikutilah aku niscaya Allah akan cinta kepadamu dan akan mengampuni dosa-dosa kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang." (Ali Imran: 31).
SaudaraQ, dengan penuh kesadaran, kecintaan kepada Allah adalah manivestasi tertinggi dan paling agung. Sebagai kader-kader Islam kita harus menumbuhkan optimisme kecintaan kita kepada Allah dan segala yang dicintai-Nya. Sebaik-baik pemuda Islam adalah bersikap seperti orang tua; bisa memejamkan matanya dari kejahatan, berat langkah kakinya untuk kebatilan, demi beribadah ia kusyuk dan betah begadang semalaman. Sungguh Semoga Allah SWT melihat mereka kepada juz-juz Al-Qur’an. Setiap kali salah seorang dari mereka membaca ayat tentang surga, mereka menangis karena rindunya kepada-Nya, ketika ia membaca ayat tentang neraka, mereka benar-benar histerisseakan bencana neraka jahannam itu ada di antara kedua telinga mereka .
Semoga Allah SWT senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus dan menjadi jembatan untuk masuk ke surga-Nya yang hamparannya seluas langit dan bumi, yang hanya disediakan bagi orang yang takwa. Semoga Allah SWT menjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orag yang disebutkan: “kecintaan-Ku adalah bagi mereka yang saling mencintai karena Aku, yang mengunjungi karena Aku, dan saling berkorban karena Aku”
posted by arief @ 02.14  
KUJUMPAI SAHABAT PENUH MAKNA
KUJUMPAI SAHABAT PENUH MAKNA
Oleh : Arief Kurniawan


Tak terasa sudah hampir lima tahun ia pergi. Namun berkas hari-harinya semakin mewangi, bahkan dari hari kehari, wangi itu semakin semerbak bagai wewangian bunga surga yang selalu menyelubungi hari-harinya yang telah berlalu.

Sungguh, didunia ini tidak ada yang namanya kebetulan! Semuanya sudah dalam ketetapan takdir, dari kejadian yang terkecil sampai kejadian yang maha besar, semuanya sudah direncanakan oleh Yang Maha Kuasa. Begitu juga pertemuanku dengan seorang sahabat di sebuah pondok pesantren, semua tidak lepas dari takdir Yang Maha Berkehendak. Penjara suci kami sering menyebut pondok pesantren yang kami tempati ini. Sahabatku itu setingginya denganku, badannya agak kurus dan bentuk wajahnya oval. Keteduhan wajah serta tutur katanya yang santun membuat semua penghuni penjara suci itu enggan menjauhi pribadi yang satu ini. Sehingga dalam waktu yang relatif singkat, pribadi itu sudah mempunyai banyak teman. Yous, saya sering menyebut sahabatku yang santun dan baik hati itu!

Yous adalah seorang aktifis salah satu organisasi dakwah yang bergerak dibidang dakwah kalangan pelajar dan remaja yang juga organisasi otonom dari ormas terkemukan di negara ini, Muhammadiyah. Dalam aktifitasnya di Ikatan Remaja Muhammadiyah, walaupun Yous masih menyandang status sebagai pelajar SMA, Yous tidak kalah piawai dan berbakatnya dalam urusan dakwah dibanding dengan temannya yang lebih tinggi pendidikannya. Karena sejak kecil Yous terlahir dari keluarga religius yang ketat dan sangat mementingkan pendidikan agama, didukung lagi dalam kesehariannya, Yous menimba ilmu dilingkungan agama yaitu pondok pesantren Tahfidz Al-Qur’an. Separuh hari Yous digunakan untuk menimba ilmu disekolah dan sebagian waktu lainnya digunakan untuk aktifitas dakwah dan menimba ilmu di penjara suci.

Setiap hari, Yous berangkat ke sekolah dengan memakai seragam yang di masukkan rapi dengan tas yang dibawa menyilang pada tubuhnya. Jika melihat sepintas perawakan pemuda yang tinggi kurus itu seakan mencerminkan pribadi yang sederhana dan bersahaja, tapi betapa orang tidak mengetahui bahwa dibalik pribadi yang terkesan norak dan monoton itu tersimpan selaksa pengetahuan dan suatu hamparan ilmu yang sangat luas. Banyak ilmu agama yang telah dikuasainya, bahkan 23 dari 30 juz dalam isi kandungan Al-Qur’an telah ia jaga dalam hati dan pikirannya.

”Saya ingin menyelesaikan hafalan sebelum ketuaan mnggerogoti tubuhku dan ajal mendahului”, itu kata terakhir yang masih saya ingat dari Yous. Ketika itu Yous duduk denganku membawa Al-Qur’an. Aku mengangguk beberapa kali, sedikit senyum ku tebarkan, lalu aku tertawa keras sekali, tak kusangka, Yous yang suka bercanda dan selalu girang itu bisa bicara serius seperti itu. Hal itu tidak biasa ia lakukan. ”Memangnya kamu mau mati, Yous?” aku kembali tertawa. Tetapi suasana menjadi hening ketika Yous menatap tajam padaku dan terlihat tidak suka akan tingkah yang baru saya aku lakukan. Lama Yous manatapku sehingga aku menjadi kikuk dan salah tingkah. ”maaf, aku cuma bercanda”! saat itu juga, aku minta maaf! ”Ternyata Yous benar-benar serius”, gumamku dalam hati! Dengan rasa bersalah aku berlalu meninggalkan Yous yang duduk diberanda pondok pesantren yang biasa digunakan para santri untuk menghafalkan Al-Qur’an.

Kenangan demi kenangan telah menyeret ingatanku akan pesona manis dan segala kebaikan serta jasa-jasanya padaku semasa hidupnya. Mungkin didunia ini hanya sedikit pemuda yang berpengetahuan luas dan mengerti dalam bidang agama, dan Yous salah satu dari pemuda itu.

Sabtu, 2 Oktober 2004
Yous terlihat sumringah dengan wajah cerah bagai sinar mentari. Hari-harinya serasa damai, sedamai indah taman surga firdaus. Dalam keadaan girang itu kucoba tanya, apa gerangan yang membuat hatinya berbunga-bunga hari ini. Mulutnya belum terlihat bergerak untuk mengucapkan kata-kata, hanya senyum dan kebahagiaan yang terpancar. Lama aku menunggu, belum juga ada tanda-tanda suara yang keluar dari mulut Yous. Aku kembali bertanya tentang apa yang menimpa Yous sehingga ia menjadi mabuk kepayang seperti itu. Yous akhirnya mau bercerita, dengan senyum yang merekah dan tatapan mata penuh makna pada wajahku Yous memulai ceritanya. Yous menghela nafas panjang, aku melihat komat-kamit mulutnya mengucapkan kata-kata. Pada klimaksnya, jantungku serasa berhenti berdetak, daun-daun berhenti berguguran, angin berhenti berhembus, semua seakan mati beku akan satu keajaiban itu. Suatu kejadian yang jarang sekali dialami manusia, maha suci Allah yang selalu berkehendak. Demi Allah, hatiku tidak percaya, seluruh tubuhku seakan sudah mati rasa mendengar cerita itu. Semalam Yous telah berjumpa dengan sebenar-benarnya idola, ia bertemu dengan pribadi yang selalu dipatuhi segala ketetapan, ucapan dan perbuatannya. Beliaulah yang menjadi pemimpin umat Islam di seluruh dunia. Yous bermimpi bertemu Rosul kita Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam. Awalnya aku tak percaya, tapi setelah Yous bercerita dengan nada serius dan mengucapkan ”Demi Allah” disela-sela ceritanya, aku mulai mempercayai apa yang telah di ucapkan pribadi yang jujur dan santun itu. Yous menyakini bahwa sosok yang selalu memancarkan cahaya itu adalah Rosulullah, karena setan dan jin pun tidak mampu untuk menyerupainya. Tubuhku masih gemetar dan takjub. Dalam mimpinya Yous diajak berjihad dibawah panji-panji Rosulullah dengan sahabat dan para pengikut setianya. Wajah-wajah itu semua cerah bagai bulan purnama. Sampai-sampai saat Yous bangun dari tempat tidur, wajah cerah bagai bulan purnama itu masih terbawa dalam dirinya sampai sekarang.

Senin, 11 Oktober 2004
Bagai tersambar petir siang hari aku mendengar berita itu. Tak kusangka hari itu adalah pertemuan terakhirku dengan Yous. Yous telah tertuntun untuk meninggalkan dunia yang fana ini dengan lambaian tangan Izroil yang penuh kelembutan dan kehati-hatian. Ia telah pergi dengan tenang dan senyum terpancar. Begitu hati-hatinya utusan Allah itu menggandeng sisi lain dai tubuh Yous menuju alam barzah, bahkan begitu hati-hatinya lambaian tangan itu membuat Yous terbuai dalam alunan taman surga, taman indah yang menghampar begitu luas seluas langit dan bumi. Taman itu menyediakan buah-buahan segar, sungai madu dan lautan susu serta segala makanan dan minuman yang kelezatannya seribu kali lebih lezat dari pada kelezatan makanan dibumi. Dengan dilayani para bidadari yang cantik jelita berusia belasan tahun dan masih gadis adanya. Wajahnya anggun dan mempesona, lembut sikap dan penampilanya sangat bersahaja. Para bidadari itu bersinar cerah seperti mentari pagi. Tubuhnya bagai pohon cemara dan bola matanya hitam pekat pada pupilnya, bulu matanya lentik dan rambutnya hitam bergelombang. Begitu sempurna! Sungguh, tiada satupun wanita yang menandingi kecantikan pelayan surga itu. Dalam buaian indah itulah Yous telah berpulang, wajah cerah dan senyum yang merekah. Yous telah meninggalkan segala yang ada didunia ini, orang tua, saudara, sanak famili serta para sahabatnya. Dengan taburan bunga surga yang selalu mewangi sepanjang hari, mengiringi pribadi santun dan baik hati. Yous telah meninggal dijalan dakwah.

Siang itu, matahari yang sebelumnya garang membakar kulit, panas dan terik. Semua itu seakan cepat sekali tertutup mendung kelabu dan ingin menumpahkan kesedihannya, sebagai tanda alampun meratapi kepergian pemuda alim itu, langit dan bumi seakan ikut bersedih atas kepergiannya.

Langit kelabu dan angin mengalun sepoi-sepoi, mengisyaratkan aroma kesedihan. Saat jasat Yous diangkat ketandu untuk dimakamkan. Betapa banyak mata yang menangis mengiringi kepergiannya. Ia begitu cepat pergi diusianya yang dini, padahal keharumannya belum sepenuhnya ia tebarkan.

Disekeliling liang lahat, para peziarah berkumpul. Dihadapan jasad Yous yang beku, mereka mengenang jasa dan budi baik semasa hidupnya seraya mengucap dan memperdengarkan ayat-ayat suci. Semua orang percaya para syuhada tak pernah mati, mereka akan kekal abadi. Atas kerelaan Yang Maha Menghendaki serta kerelaan langit dan bumi, jasad itu akan tetap kekal abadi.

Dengan derai air mata yang mengucur deras, seraya memohon ampunan ilahi, kenangku padamu akan selalu hidup dihati! Subhanallah, Maha Suci Engkau Ya Allah Yang Maha Berkehendak!

Maha besar Allah yang menguasai bumi dan langit
serta segala sesuatu yang ada didalamnya. Dengan taburan rahasia-Nya
yang tak satu manusiapun dapat menguak rahasia dibalik semua itu. Allah mengambil ilmu dengan cara mengambil ahli ilmunya sekalian !
posted by arief @ 02.07  
About Me

Name: arief
Home: Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia
About Me: Terlahir dengan nama Arief Kurniawan, sekarang lagi mempopulerkan diri di dunia maya www.arief-sastra1.blogspot.com, facebook: che_kurnia@yahoo.co.id email: arief_sastra1@yahoo.com ^_^ dilahirkan dg normal digubuk reyot orang tuanya dg bantuan seorang dukun pd Ahad pahing, 16 Maret 23 tahun yg lalu. Sejak kecil hoby menulis, apa yang ada dlm pikiran kucoba rangkai dg kata2, kutulis dg pena atau kutuntun jemariku mengetik semua keluh kesah & pikiran yang ada. Hanya manusia biasa, tak sebaik malaikat & semoga tak sehina iblis. selalu berusaha utk selalu dekat dengan ALLAH SWT. Tiap shubuh hobby, mem-play winamp musik-musik kitaro atau murattal-nya Ustadz Sa’ad Al Ghomidy, saya menemukan sebuah kedamaian di sana. Banyak teman, tapi tak banyak sahabat. Mahasiswa Mahasibuk yang punya kerjaan sampingan jadi kuncen gunung Wilis dan penulis lepas di beberapa media serta aktif di organisasi dakwah. Bisa ditemui di gedung dakwah jl. Jawa 38 atau Gedung Central Group Ponorogo Jl. Batoro Katong 15 dan di Jl. Wilis 22, lebih tepatnya di depan komputer mencari ide dan menulis kata hati atau apapun yang bisa ditulis. Bisa dihubungi di nomor 0352 488676 atau 085645813815
See my complete profile
Previous Post
Archives
Links
Powered by

BLOGGER

© 2005 gerakan iqro' Blogspot Template by Isnaini Dot Com